Akselerator untuk Digitalisasi UKM Indonesia
Selasa, 30 Oktober 2018 – PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (“DIVA” atau “Perseroan”), anak perusahaan dari PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), mengadakan Due Diligence Meeting dan Paparan Publik (Public Expose), dalam rangka mengumumkan rencananya untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan November 2018. Perseroan akan menawarkan maksimum sebanyak 214.285.700 lembar saham baru, atau setara dengan 30,0% dari modal disetor Perseroan, dengan harga saham Initial Public Offering (IPO) berkisar antara Rp 2.800 dan Rp 3.750 per saham. Perseroan telah menunjuk PT Kresna Sekuritas (Afiliasi), PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi saham.
Sebagai ‘digital business converter and accelerator’, DIVA bertujuan untuk memodernisasi 56,6 juta1 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang saat ini beroperasi di Indonesia, memberdayakan mereka dengan teknologi dan berbagai produk inovatif, dan menyelaraskan strategi mereka dengan visi Perseroan yang menempatkan UKM sebagai "pusat kekuatan" ekonomi digital Indonesia. DIVA memandang IPO sebagai strategi penting dalam mewujudkan visi ini; Perseroan berencana untuk menggunakan 55% dari hasil IPO untuk modal kerja, 40% untuk belanja modal, dan 5% sisanya akan diarahkan ke investasi dalam Sumber Daya Manusia.
Melalui platform digitalnya, "DIVA Smart Outlet" (SO) dan "DIVA Intelligent Instant Messaging" (IIM), Perseroan memperkenalkan open infrastructure, platform plug and play yang diberdayakan dengan kemampuan distribusi multi-produk dan multi-channel untuk mendukung para retailers atau distributor dalam mengelola bisnis mereka. DIVA SO adalah perangkat multi-payment terpadu yang dapat memproses berbagai opsi pembayaran tunai dan non-tunai sebagai "point-of-sale" (POS), dan menawarkan berbagai varian produk digital, sementara DIVA IIM adalah sistem platform terintegrasi, yang didukung oleh teknologi chatbot dan Artificial Intelligence (AI) termutakhir, dan memanfaatkan berbagai aplikasi Instant Messaging populer seperti WhatsApp, Telegram, dan LINE. Dengan hampir 17.000 UKM yang saat ini terhubung dengan DIVA, Perseroan menawarkan produk paket bundling, melalui kolaborasi dengan berbagai industri. Melalui platform DIVA, visi Perseroan diterjemahkan lewat DBA (DIVA Business Architecture) untuk memberdayakan para agen telekomunikasi, perjalanan dan branchless banking, termasuk UKM, dan mengkonversi mereka dari model distribusi produk dan channel tunggal menuju model distribusi multi-produk / multi-channel.
Dian Kurniadi, Direktur DIVA, menyatakan, “Kemajuan dan inovasi teknologi saat ini telah mendisrupsi kehidupan kita dan meningkatkan ekonomi digital kita, namun UKM Indonesia belum sepenuhnya menggunakan digital. Dengan 56,6 juta UKM yang ada, hanya 8 Juta UKM yang ditargetkan untuk terdigitalisasi pada tahun 2020, belum lagi rendahnya tingkat inklusi keuangan di mana pemerintah bertujuan untuk mendorong 75% dari populasi Indonesia menjadi populasi dengan akses perbankan pada tahun 2019. DIVA telah membangun platform ekosistem dan infrastruktur untuk mengakomodasi sisi distribusi maupun sisi-pelanggan dengan ekosistem B2B2C, dengan memanfaatkan teknologi mutakhir dan pengalaman yang dimiliki dalam bidang telekomunikasi, perbankan, dan tour perjalanan. Kami percaya bahwa DIVA bergerak ke arah yang tepat untuk mengkonversi dan mengakselerasi UKM Indonesia menjadi apa yang disebut dengan "pasukan digital ekonomi Indonesia". Dengan teknologi dan platform digital yang kami miliki, kami percaya bahwa kami akan membuka potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pertumbuhan eksponensial bagi ekonomi Indonesia melalui UKM."
Raymond Loho, Presiden Direktur DIVA, mengatakan, “Didukung dengan teknologi canggih, dikemas secara padat sesuai dengan kebutuhan UKM, DIVA tidak hanya akan memberdayakan UKM untuk go digital tetapi juga meningkatkan kontribusi mereka terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Kami percaya bahwa IPO hanya merupakan awal dari apa yang DIVA dapat lakukan untuk memberdayakan UKM Indonesia untuk bersaing dalam ekonomi digital yang sekarang kita tuju. Pada 5M18, Perseroan berhasil mencetak laba bersih Rp3,3 miliar, mengalami lonjakan 280,1% YoY dibandingkan pada 5M17. Melalui IPO ini, kami berharap kinerja pertumbuhan eksponensial ini dapat terus kami pertahankan di masa mendatang."
Suryandy Jahja, Managing Director KREN, menekankan bahwa, “DIVA adalah perpanjangan tangan dari minat Perseroan kami untuk terus meningkatkan dan memperkuat potensi UKM Indonesia untuk go digital. Dengan mendigitalisasi UKM Indonesia, menurut riset yang dilakukan oleh Deloitte, akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 2%. KREN melihat DIVA sebagai titik penting yang akan memberdayakan dan mempercepat proses yang ada. Melalui platform plug and play dan kemampuan untuk meningkatkan inklusivitas keuangan, DIVA adalah mata rantai yang belum KREN miliki sebagai digital business integrator untuk memanfaatkan potensi besar di sektor UKM Indonesia dan memperkuat ekosistem digital KREN di sektor ini. Dengan open infrastructure yang dibangun pada platform DIVA, akan ada banyak hal besar yang akan datang, dan keterlibatan KREN melalui DIVA hanyalah sebuah permulaan. "